Penelitian epidemologis pada manusia dan model hewan menunjukan Pm (termasuk di dalamnya partikulat yang berasal dari diesel/Dep) memiliki potensi besar untuk merusak jaringan tubuh. Data epidemiologis menunjukan peningkatan kematian serta eksaserbasi/serangan yang membutuhkan perawatan rumah sakit tidak hanya pada penderita penyakit paru (asma, penyakit padu obstruktif kronis, pneumonia), namun juga pada pasien dengan penyakit kardiovaskular/jantung dan diabetes. Anak-anak dan orang tua sangat rentan terhadap pengaruh partikulat/polutan ini, sehingga pada daerah dengan kepadatan lalu lintas/polusi udara yang tinggi biasanya morbiditas penyakit pernapasan(pada anak dan lanjut usia) dan penyakit jantung/kardiovaskular (pada lansia). meningkat signifikan. Penelitian lanjutan pada hewan menunjukan bahwa Pm dapat memicu inflamasi paru dan sistemik serta menimbulkan kerusakan pada endotel pembuluh darah (vascular endothelial dysfunction) yang memicu proses atheroskelosis dan infark miokard/serangan jantung koroner. Pajanan lebih besar dalam jangka panjang juga dapat memicu terbentuknya kanker (paru ataupun leukimia) dan kematian pada janin. Penelitian terbaru dengan follow up hampir 11 tahun menunjukan bahwa Pajanan polutan (termasuk Pm) juga dapat mengurangi fungsi paru bahkan pada populasi normal dimana belum terjadi gejala pernapasan yang mengganggu aktivitas
Tuesday, May 31, 2016
Particulate metter (PM)
Share this
Related Articles :
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments
Post a Comment